Chasing Memory 22a

1102 Kata

Kata-kata yang Aaron ucapkan membuat Zea tertegun.  -Ingatanmu mungkin menghilang, tapi kau tetaplah kau.- Benarkah seperti itu? Terkadang Zea merasa frustasi karena merasa bahwa orang lain lebih mengenal sosoknya dibandingkan dengan dirinya sendiri.  Aaron menepuk kepala Zea lembut. “Jangan melamun lagi, lanjutkan pekerjaanmu!” “Kau mau ke mana?” Cepat-cepat Zea bertanya ketika melihat Aaron hendak pergi.  Aaron tersenyum geli. Zea benar-benar tidak berubah. Dulu pun ia selalu begitu, tidak pernah rela melepas Aaron pergi, tidak suka ketika ia harus meninggalkan gadis itu meski sebentar. “Ada sesuatu yang harus kukerjakan.” “Kau akan kembali?” tanya Zea penuh harap. Dalam hati Zea memarahi dirinya sendiri. Tingkahnya ini benar-benar konyol dan tidak masuk akal. “Tentu." Aaron menga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN