Aaron membawa piring berisi beberapa potong waffle hangat ke meja makan, menarik kursi untuk Zea dan meminta gadis itu duduk di dekatnya. "Sini!" “Kau tidak makan?” Aaron menggeleng. “Makanlah!” Zea mengangguk malu namun matanya tidak bisa berbohong. Ia terlihat sangat tidak sabar untuk mencicipi waffle buatan Aaron. Aaron menopang dagunya di atas meja, memandangi Zea yang tengah menikmati makanan di sebelahnya. "Suka?" "Ini enak sekali!" bisik Zea dengan mata berbinar. "Aku masih ingat jelas ekspresi wajahmu yang seperti ini." Aaron terkekeh senang. "Makanlah yang banyak." "Dari mana kau belajar memasak?" Entah sejak kapan hal ini dimulai, namun yang jelas Zea selalu merasakan dorongan untuk mengenal sosok Aaron lebih jauh. "Dari satu waktu di masa kecilku," jawab Aaron singka