“Udah mendingan sekarang?” tanya Mikha sembari mengipasi daada Jack. Menghela napasnya dalam sambil mengerucutkan bibirnya ketika mata mereka bertemu. Jack menampilkan wajah datar sejak tadi. “Gimana dong?” “Dikit doang yang kena. Nanti juga tumbuh lagi.” Mencoba menenangkan Mikha yang sedari tadi memberikannya tatapan seperti itu. Ketika membuka handuk yang menutupi daada Jack, Mikha kembali meringis melihat bekas bakar membentuk bulat. Sebagian bulunya jadi pendek, sementara sekitarnya masih lebat. “Perih ya, Om?” Ada sedikit perih, pokonya daada Jack sungguh tidak terlihat indah. “Bukannya mau bantu Nenek? Belajar bikin sarapan sana.” “Oh iya, aku bikinin Om sarapan dulu ya. Kalau butuh apa-apa tinggal manggil Mikha ya, Om?” Setelah pintu tertutup, barulah Jack mengusap daadanya se