BRUK! Monica yang tadinya duduk di kursi kini jatuh. Kini kesadaran Mikha Kembali. “Om, kalau kita masuk neraka bareng-bareng ya?”
Jack mengerjapkan mata, tanganya meraih jemari Mikha untuk melepaskan pistol tersebut kemudian mengangkat tubuh sang istri ke pangkuannya. Mikha memekik kaget. “Ini mau dibawa kemana?”
“Beresin mayatnya,” perintah Jack.
“Jangan lupa bawa organ tubuhnya!” teriak Mikha yang ada dalam pangkuan Jack. Mengacungkan jempolnya pada Liam yang melihat mereka kebingungan. Sementara Jack bergegas membawa Mikha ke dalam mobil, memakaikan sabuk pengaman dan melajukan dengan kecepatan tinggi. “Om!” sampai menahan napasnya. “Kita mau kemana?”
“Ke rumah sakit.”
“Kenapa?”
“Dokter yang periksa kamu gak bawa alat USG ‘kan?”
“Yak gila kali, masa bawa alat USG.” Mikha memegan
