Vivian segera menarik tangannya dan turun dari atas tempat tidur. Ia pergi ke balkon dan Thomas langsung menghela napas sembari mengusap wajahnya sendiri. Tidak ingin bertengkar seperti tadi. Tapi, ia sungguh sudah kesal sekali. Benar-benar tidak tahan, dengan apa yang Vivian katakan. Sudah pergi dari hidupnya begitu saja dan sekarang, anak mereka berdua pun mau diambil juga. Siapa yang tidak kesal??
Meskipun dia ibunya. Tapi ia juga adalah ayahnya. Ia tidak mau merelakan begitu saja, putranya itu diambil. Sudah cukup Vivian dan kalau bisa pun, ia tidak mau merelakan Vivian begitu saja, ke tangan pria lain. Mereka sudah satu paket. Ayah, ibu dan juga anak. Tapi kenapa, harus segala terpisah?? Apa lagi, putra mereka, sangat ingin sekali mereka bersatu dan menjadi keluarga yang utuh.
Vivi
