Part 20

1242 Kata
Karena masih banyak yang nanyain promo 150k dapat semua pdf Irie Asri. Saya coba kasih perpanjang waktu lagi ya. Promo besar-besaran ini berlaku dari tgl 4 sampai tgl 10 Januari. Lebih dari itu promo 150k ini benar-benar di tutup dan tidak dibuka lagi. Hanya dengan bayar 150 ribu saja sudah dapat 19 judul pdf Irie Asri. Yang ingin order silahkan chat wa author 0856-2495-6939. Pdf akan langsung dikirim ke wa atau email setelah p********n selesai. p********n bisa via bank mandiri & shopeepay. List Pdf yang didapatkan. Isi pdf sudah full dengan extra part sama seperti ebook & cetak. 1. Tuan Bara 65k 2. Om Regan 60k 3. Forced Wedding 55k 4. Mencintaimu Tak Mudah 50k 5. Devil Beside Me 40k 6. Seduce For Love 60k 7. Paksaan ternikmat 40k 8. Pernikahan Bayangan 28k 9. Unwanted Love 50k 10. My Ugly Husband 45k 11. Eternal Mistake 50k 12. 40 Days with You 30k 13. Cinta Dalam Luka 50k 14. Last Love 50k 15. Me After You 30k 16. Aku Ataukah Dia 30k 17. Mencintaimu Sekali Lagi 40k 18. Stay With Me 50k 19. Pembantuku Istriku 55k "Kenapa tidak memberitahuku kalau Mesya datang? Kau sengaja melakukan ini!" Agam mencerca Adit dengan amarah yang bergumul. Ia sangat marah ketika tahu semua ini adalah rencana mereka berdua Adit dan Mesya. Sekarang semuanya jadi tambah kacau. Agam pernah menyuruh Adit untuk menahan Mesya agar tidak pulang dulu ke Indonesia sebelum masalahnya dengan Jenar selesai. Tetapi kenapa Mesya malah datang dan mengatakan ia bersedia menikah dengannya. Di saat keadaan hatinya benar-benar sulit dikendalikan seperti ini. "Maaf Bos. Saya kasihan dengan Nona Mesya. Setelah bos resmi menjadi suami Jenar bos sudah tidak memedulikan nona Mesya lagi. Sampai Nona sering menanyakan kepada saya kenapa bos berubah. Saya tidak tahu harus jawab apa? Dan kemarin saya dihubungi untuk membantu nona merencanakan kejutan ini. Saya pikir dengan rencana ini akan membuat bos bahagia. Tapi ternyata saya salah menduganya. Bos melupakan Nona Mesya begitu saja dan menggantikan nya dengan wanita yang bahkan tak lebih cantik dari ujung kuku nona Mesya sedikit pun." "Jaga bicaramu Adit. Sejelek apapun fisik Jenar kamu tidak berhak menghinanya. Hargai dia sebagai istriku." Adit mengeluarkan napas kasarnya. Ia benar-benar tak habis pikir dengan otak bosnya kenapa harus membela Jenar. Semua orang juga tahu jika dibandingkan dengan Jenar Nona Mesya lebih unggul dari apapun. Agam tak memedulikan raut kusut Adit, ia tahu Adit seperti ini karena lelaki ini adalah teman baik Agam dan Mesya. Adit adalah satu-satunya orang yang sering membantu dalam hubungan mereka, namun kali ini keputusan Adit salah. Tidak seharusnya Adit melakukan rencana bodoh seperti ini tanpa persetujuannya. Tatapan Agam melirik wanita itu, Mesya tengah memotret antusias beberapa kue ulang tahun dan kado yang ia berikan untuknya. Agam semakin bingung apa yang harus ia lakukan. Ia juga tak mengerti mengapa sekarang hatinya berubah. Ia tak segila dulu yang begitu menginginkan Mesya bersanding di pelaminan bersamanya. Kepulangan Mesya kali ini menjadi hal yang tak ia harapkan. Dulu seegois apapun Mesya, Agam masih bisa memaklumi dan tetap mencintai wanita itu. Sudah berapa kali hatinya dipatahkan. Sudah berapa kali lamarannya di batalkan ia tetap tidak bisa marah terus mencoba bertahan, membuat Mesya agar mau menikah, dan tinggal di sini bersamanya. Tapi sekarang entah kenapa ketika Mesya mengatakan ia bersedia semua keinginan itu tidak ada lagi dalam diri Agam. Apakah semua ini karena kehadiran Jenar? "Aku akan memikirkan cara untuk mengatakan semuanya pada Mesya. Aku merasa berdosa terus membohonginya seperti ini." Raut wajah Adit terlihat tidak setuju. "Bos bukankah itu akan menyakiti hatinya. Kalian sudah lama menjalin hubungan. Jika kesalahan satu malam itu terbongkar maka semuanya akan berakhir. Nona Mesya tak akan mau lagi. Dia pasti kecewa." "Aku tau. Dan Mesya akan lebih kecewa jika aku tetap membohonginya. Terlebih harus aku akui, aku mulai jatuh cinta dengan istriku sendiri Dit. Aku tidak bisa berpura-pura bahwa aku masih mencintai Mesya sedangkan hatiku tidak." "Apa?" Adit menganga tak percaya mendengar Agam menumpahkan dengan jujur perasaannya. "Semua diluar kendaliku. Bukan salah Jenar atau pun Mesya. Aku yang b******k tak bisa mengendalikan hatiku sehingga semuanya berubah." Mulut Adit tertutup rapat. Ia tercengang, tak percaya bahwa teman sekaligus bosnya ini mencintai sosok Jenar. Sosok yang tak lebih baik dari apa yang dimiliki Mesya. Tatapan Agam terlihat serius mengarah pada Adit. "Aku tahu kamu hanya ingin yang terbaik untuk hubungan kami Dit. Tapi untuk saat ini aku harap kamu tidak ikut campur tentang masalah aku dan Mesya. Biar aku saja yang menyelesaikannya sendiri. Dan untuk Jenar, aku tidak akan membiarkan kamu menghinanya lagi." Setelah mengatakan itu Agam langsung keluar dari ruangan khusus menuju tempat kerjanya yang di mana di sana Mesya masih berkutat dengan segala macam pernak-pernik pesta untuk merayakan ulang tahun Agam. Langkah Agam semakin dekat. Ia mencoba mengalihkan perhatian Mesya dengan memanggil namanya agar fokus itu beralih ke arahnya. "Mesya." Dan berhasil. Wanita itu langsung melirik Agam. Sedangkan di sisi lain Adit tak bisa melakukan apapun jika Agam sudah memutuskan sesuatu. "Urusanmu sudah selesai?" tanya Mesya dan Agam mengangguk. "Kita pulang. Dan aku ingin memperkenalkanmu pada seseorang." Kening Mesya refleks mengerut. "Seseorang?" *** Apa yang sebenarnya terjadi? Kening Mesya semakin mengerut pertanda ia tak mengerti. Mengapa sepanjang jalan Agam tidak berbicara seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Agam seolah berubah menjadi dingin. Dan Mesya tidak menyukai hal itu. Mereka melangkah berbarengan menuju kediaman Agam. Sesekali Mesya memperhatikan keadaan rumah ini yang kini sudah banyak berubah. Pekarangan rumah Agam terlihat lebih hijau dan penuh bunga. Mesya masih mencoba berpikir positif. Mungkin saat ini Agam ingin mempertemukannya dengan Tuan Handoko. Dan meminta restu pada beliau untuk melangsungkan pernikahan secepatnya. Mesya tersenyum. Semoga semuanya lancar dan tak ada hambatan lagi. Namun pemikiran Mesya yang sedari tadi dipenuhi hal baik ternyata tidak benar demikian. Ketika memasuki rumah Mesya malah menemukan wanita berperut buncit tengah menaruh pas bunga berukuran kecil di depan meja tamu. Mesya melihat gelagat wanita itu yang terlihat sangat terkejut menyaksikan kedatangannya. Wajah cantik Mesya mulai menampilkan aura berbeda. Meneliti dengan intens sosok yang hadir di depan matanya. Apakah dia pembantu? Tetapi kenapa Agam tak pernah bilang ia mempunyai pekerja baru di rumah ini? Biasanya Agam selalu mengatakan hal apapun pada Mesya termasuk calon pekerja di rumahnya. Agam akan selalu meminta pendapat pada Mesya apakah orang ini cocok kerja di rumahnya. Tapi wanita ini tak pernah Agam singgung sebelumnya. "Loh, ada pembatu baru. Inem kemana?" Agam melirik Mesya. Lelaki itu mengajak Mesya mendekat. Untuk bertemu dengan Jenar. "Inem masih kerja. Mungkin dia sedang menjemur pakaian di belakang." Tatapan Mesya semakin meneliti Jenar. "Lalu dia?" Jenar yang sedari tadi hanya diam buru-buru membungkukkan tubuhnya dengan sopan lalu berucap. Seperti apa yang dibilang Adit. Mereka pasti datang dan Jenar harus pura-pura menjadi pembantu di rumah ini. "S-saya Jenar Nona, pembantu baru Tuan Agam." Mendengar kata-kata Jenar sontak membuat Agam menampilkan ekspresi tak suka. Dengan cepat ia menggengam tangan Jenar dan menyeret wanita itu berdiri di samping tubuhnya membuat Jenar terkaget dengan ulah tersebut. "Tuan-" Tatapan mereka bertemu. "Kamu tidak perlu berbohong seperti tadi Jenar. Aku tidak akan membodohi siapapun lagi." Gugup. Jenar merasa sangat gugup sekarang. Jangan bilang Tuan Agam ingin mengatakan yang sejujurnya. Tidak! Bukankah itu akan membuat hubungan mereka hancur. "Tapi Tuan..." Mesya menatap Agam dan Jenar secara bergantian. Ia sama sekali tak mengerti apa yang sedang mereka katakan. "Sebenarnya apa yang terjadi?" Lalu satu helaan napas Agam keluarkan. Ia segera menghadap Mesya. Mengeratkan pegangan tangannya di jemari Jenar. "Maaf Sya, aku tidak bisa menikahimu. Karena saat ini aku sudah menikah. Dan dia Jenar. Dia adalah istriku." Apa? ----
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN