Part 19

1272 Kata
Hari ini batas akhir transfer untuk promo sepesial akhir tahun 150k dapat 19 pdf. Yang mau order saya tunggu sampai jam 9 malam ini ya. Lewat dari itu promo 19 pdf sudah di tutup dan harga kembali normal. Yuk gasken yang minat sama promonya. Karena promo besar-besaran ini tidak akan di buka lagi. Hanya dibuka satu kali saja. Open order promo pdf spesial akhir tahun hanya tersedia sampai tgl 31 desember selebihnya promo ini di tutup dan tidak di buka lagi ya. Ada yang berbeda untuk promo kali ini. Hanya bayar 150k readers sudah bisa dapat semua judul pdf Irie Asri termasuk pdf stay with me dan pembantuku istriku, total ada 19 pdf. Yang berminat dengan promonya silahkan chat wa author 0856-2495-6939. Pdf akan langsung dikirim ke wa atau email setelah p********n selesai. p********n bisa via bank mandiri & shopeepay. List Pdf yang didapatkan. Isi pdf sudah full dengan extra part sama seperti ebook & cetak. 1. Tuan Bara 65k 2. Om Regan 60k 3. Forced Wedding 55k 4. Mencintaimu Tak Mudah 50k 5. Devil Beside Me 40k 6. Seduce For Love 60k 7. Paksaan ternikmat 40k 8. Pernikahan Bayangan 28k 9. Unwanted Love 50k 10. My Ugly Husband 45k 11. Eternal Mistake 50k 12. 40 Days with You 30k 13. Cinta Dalam Luka 50k 14. Last Love 50k 15. Me After You 30k 16. Aku Ataukah Dia 30k 17. Mencintaimu Sekali Lagi 40k 18. Stay With Me 50k 19. Pembantuku Istriku 55k Tatapan mereka tak lepas sedikit pun dari pandangan masing-masing. Agam melihat sendiri bagaimana raut terkejut Jenar saat wanita itu melihat kedatangan Mesya dan langsung memeluknya seperti ini. Tubuh Agam kaku di tempat. Ia tidak mengerti apa yang harus ia lakukan? Kenapa semuanya terasa begitu sulit. Bukankah seharusnya ia balas memeluk Mesya dengan tumpahan rindu yang sama. Bukan malah tertegun dengan gejolak batin yang tak menentu seperti ini. "Kenapa tidak jawab Sayang? Aku berusaha untuk nepatin janji. Begitu terkejut kah aku datang ke sini?" Suara Mesya terdengar dalam telinga Agam. Lelaki itu refleks menatap Mesya yang sedang tersenyum cantik. Masih bergelantungan di lehernya. "Kenapa tidak bilang dulu?" tanya Agam masih bingung dengan semua yang terjadi, Mesya yang datang tiba-tiba ataukah Jenar yang kini terjatuh di lantai. Ia seolah tidak punya pilihan untuk bergerak memilih salah satu dari kedua wanita ini. Mesya terkekeh melihat wajah terkejut kekasihnya. "Aku sengaja ingin membuat kejutan." Mesya mendekatkan bibirnya di telinga Agam. "Ayo kita menikah. Aku sudah membatalkan kontrak kerja jadi waktuku sepenuhnya adalah milik kamu sekarang. Ku pikir aku terlalu egois selama ini. Aku tidak pernah memedulikan perasaanmu. Tidak seharusnya aku terus memikirkan diri sendiri dan mengecewakanmu tentang pernikahan kita yang gagal lagi." Kata-kata wanita itu sangat jelas menusuk Indra pendengaran Agam bukan hanya Agam, Jenar juga mendengarnya. Membuat d**a Jenar entah mengapa langsung berdenyut sakit. Dengan raut wajah penuh kesakitan Jenar memilih bangkit perlahan meraih beberapa donat yang berserakan di lantai. Sedangkan semua orang yang tengah berkerumun di tempat ini tidak ada yang memedulikannya satu pun. Mereka lebih fokus menonton hal romantis bos mereka. Dibanding membatu Jenar. Bahkan yang menabraknya tadi pun terlihat hanya memandangnya dengan penuh cemoohan lalu melewatinya begitu saja tanpa meminta maaf. Jenar mencoba tegar dalam semua hal yang terjadi pada hidupnya. Ia kemudian menatap kotak makannya dengan sedih. Melihat kue donat yang sudah ia buat susah payah hancur. Ketika menatap Agam lebih menyakitkan lagi, mereka masih berpelukan. Menunduk, pegangan Jenar mengerat di kotak makanannya. Untuk apa dia ada di sini? Kebahagiaan Agam ada di depan mata lelaki itu. Ia bukalah siapa-siapa. Lelaki itu tidak membutuhkan kehadirannya. Jenar putuskan untuk berbalik arah. Ia mulai melangkah keluar. Menjauhi Agam. Meninggalkan lelaki itu yang terlihat menatap punggung Jenar dengan tatapan rasa bersalah. *** Jenar mengusap air mata yang terus menetes di pipinya. Sekarang takdir sesungguhnya sudah kembali. Nona Mesya memutuskan untuk menikah dengan Tuan Agam. Jenar melirik perut buncitnya dan mengelusnya dengan penuh kesedihan. "Apa yang harus Mama lakukan. Mama bahkan tidak berani untuk menunjukkan diri di depan kekasih Papamu Nak. Mama tidak mau merusak kebahagiaan mereka," gumam Jenar, sendirian dalam kesedihan yang menyelimuti. Langkah Jenar tersendat-sendat. Ia tidak tahu harus ke mana. Agam pasti membawa Mesya kerumahnya. Ia tidak mau statusnya yang sedang menyandang gelar istri seorang Agam diketahui jika ia pulang ke rumah lelaki itu. Pasti nona Mesya akan sakit hati. Ia hamil darah daging kekasihnya sendiri. "Jenar." Kemudian sebuah suara mengagetkan Jenar. Wanita itu refleks berbalik dan menemukan Adit tengah berlari mengejarnya. Jenar langsung menunduk dan menghapus air matanya dengan gerakan cepat. Lelaki ini mengapa mengejarnya? Selama ini Adit tidak pernah menyukai kehadiran ia di sisi Agam. "Bisakah kita bicara sebentar." Jenar terdiam. Tidak langsung menjawab. Namun lelaki itu terlihat tidak sabaran dan langsung menyeret Jenar untuk duduk di salah satu kursi masih berjarak lumayan dekat dengan perusahaan Agam. Mau tidak mau Jenar menurut, dan mulai mendengarkan apa yang ingin Adit katakan padanya. "Kamu sudah melihatnya kan. Dia Nona Mesya tunangan Bos Agam." Senyuman sedikit dipaksakan Jenar terlihat. Ia menganggukan kepala sebagai bukti dia telah melihat wanita itu. "Seperti yang Anda katakan. Nona Mesya sangat cantik." Adit ikut mengangguk membenarkan ucapan Jenar. "Ya karena itu aku harap kamu bisa sadar diri setelah melihat nona Mesya. Kalian sangat jauh berbeda seperti langit dan bumi. Nona Mesya bak langit yang sangat Indah untuk di pandang. Sedangkan kamu hanyalah seonggok bumi yang menjadi injakan kaki manusia. Sangat rendah untuk bersanding dengan bos Agam. Kalian tidak cocok." Jenar menahan air matanya agar tidak tumpah. Perumpamaan Adit mengapa begitu menyakitkan saat di dengar padahal semua yang lelaki ini katakan adalah kebenaran. Jika dibandingkan dengan kecantikan wanita itu Jenar sangatlah jauh tertinggal. "Saya tahu," cicit Jenar. Ia semakin tidak percaya diri. Dan merasa rendah sekali. Mereka sama-sama perempuan tetapi kenapa harus ada perbedaan yang membuat salah satu dari mereka diinjak hina seperti ini. Bukan salah Jenar terlahir sebagai wanita jelek. Tetapi semua orang tak pernah mengerti dengan posisinya. "Maka dari itu aku berharap kamu bisa diajak kerja sama. Setelah ini Nona Mesya akan tinggal di Indonesia. Tolong jangan katakan tentang keadaan kalian kepada Nona Mesya. Aku tahu perjalanan Cinta mereka selama ini sangat sulit untuk mengapai pernikahan bos Agam harus berkorban lebih banyak. Dia sudah lama sekali bertahan menunggu nona Mesya pulang. Dan hari ini kekasihnya kembali, mengatakan ingin menikah. Tentu saja itu kabar gembira untuk bos Agam." Jenar hanya bisa menunduk sedih ia tidak punya kata-kata lain untuk dibicarakan. Mendengar semuanya dari Adit sudah sangat cukup bagi Jenar, bahwa lelaki ini tengah memperingatinya agar tidak menghancurkan kebahagiaan Tuan Agam dan Nona Mesya. "Saya mengerti saya tidak akan mengatakan apapun." "Bagus. Aku dengar Tuan Handoko pulang ke desa dan akan tinggal lagi di sana untuk beberapa hari. Selagi Tuan Handoko tidak ada. Nona Mesya pasti akan tinggal di rumah bos Agam. Kamu tetap tinggal di sana dengan pura-pura menjadi pembantu bos agar nona Mesya tidak curiga. Aku harap kamu mengerti ini Jenar. Kepulangan Mesya adalah kebahagiaan langka bagi bos Agam. Jangan membuat semuanya hancur. Nona Mesya tidak boleh tau kalian terlibat kesalahan satu malam dan mengakibatkan bos Agam menikahi kamu. Ingat pernikahan kalian hanya sebatas tanggung jawab tidak lebih." Lagi-lagi Jenar mengangguk. Apa yang bisa ia lakukan. Meskipun hatinya merintih kesakitan tetapi omongan Adit sangatlah benar. Ia tidak boleh menghancurkan kebahagiaan lelaki itu. Agam seharusnya menikahi Mesya bukan wanita seperti dirinya. Jika kesalahan satu malam tidak pernah terjadi. Mungkin kisah percintaan Tuan Agam dan Nona Mesya tidak akan sampai serumit ini. Semuanya terjadi atas kesalahanya. Sudah banyak kebaikan yang Tuan Agam berikan pada Jenar. Saatnya ia membalas kebaikan tersebut. Ia tidak akan memberitahukan keadaan mereka dan pura-pura menjadi pembantu di rumah suaminya sendiri. Meskipun rencana tersebut menyakiti hatinya. Bersambung... Sudah tersedia ebooknya full di playbook.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN