Sebagai keluarga, Anin bisa saja duduk di ruang tengah bersama kerabat lain. Namun, sebagai istri kepala desa sekaligus pemilik rumah maka Anin bergabung dengan ibu-ibu rakyat Suka Maju di ruang tamu. Yang tidak kebagian tempat telah disediakan bangku di luar. Di mana yang di luar itu isinya kebanyakan laki-laki dari keluarga Ningrat, termasuk papa Anin dan laki-laki dari keluarga Viska. Oh, ya. Di sini Anin melihat sosok Mbak Prita. Wanita itu lolos karena Viska langsung yang menyambutnya, mempersilakan masuk. Tamu jauh aku, katanya. Dengan tampang lugu. Di sebelum ibu-ibu Suka Maju berdatangan. Ada sedikit kericuhan saat itu. "Nggak semua tamu diterima di sini sekali pun kamu yang undang," kata Bang Sultan. "Tapi, kan, ini acara aku, Bang." Dengan raut sedih. "Aku pernah dibantu