"Prita keguguran." Ya, bagaimana tidak? Anin melihat tendangan Bang Zul cukup kencang di perut itu. Belum lagi Prita sampai jatuh terduduk. Bang Zul benar-benar ... wah. Bagaimana ini? Bagaimana walau mas mantan Anin dipenjara? Kira-kira berapa lama, ya? Kasihan, mana belum menikah. Kalau sudah menikah juga kasihan, sih. Pokoknya, sekarang Anin sangat merasa bersalah. "Jangan khawatir, kamu bilang aja seadanya yang kamu tahu." Anin menoleh. Ini memang sedang dalam perjalanan ke kantor polisi. Dia dimintai keterangan, tentu untuk tindakan Bang Zul. Selain Anin, pasti ada tetangga Mbak Prita juga. "Iya, Mas." Boleh tidak, ya, Anin bilang bahwa dia mengkhawatirkan Bang Zul? "Aku merasa bersalah." Anin awali dengan ini. Dia menunduk. "Kalau aku kemarin nggak sok-sokan mau labrak Mbak Pri