"Ril, bini lo nangisin mantan, tuh." Anin mencebik. Bang Zul terkekeh. Tak terasa tiba hari di mana sidang putusan atas kasus Bang Zul dilaksana. Anin serius sedih, Bang Zul dipenjara sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Walau tidak lebih lama dari hukuman pamannya Mbak Prita, tetapi tetap saja ... kasihan. Selain itu, Anin merasa bersalah. "Maafin aku, ya, Bang Zul." Air mata Anin masih turun deras, dia pupus-pupus dengan tisu. Melihat tangan Bang Zul diborgol, rasanya hati Anin mencelus. "Iya. Udah, jangan nangis. Itu nanti Seril ngambek bininya nangisin mantan." Aslinya, Seril hanya diam. Dia juga sedih. Namanya seorang adik kepada kakak, kan? Semenyebalkan apa pun Bang Zul, Seril tidak pernah benar-benar tak menyukainya. Daripada Jayyan, Bang Zul lebih baik. Seril masih respek kep