Walau intimate, acaranya tetap jalan sampai akhirnya zuhur datang. Itu waktu-waktu untuk mempelai ganti kostum. Zul dan Jasmine dibimbing menuju kamar ganti, yakni kamar tamu di rumah Pak Solihin. Habisnya, kamar Jasmine jauh di lantai dua. Saat itu di sepanjang langkah, Jasmine menggandeng lengan Zul. Pintu kamar ganti dibukakan oleh penata rias yang memandu. "Baju buat Jasmine yang digantung itu, ya! Buat Masnya ... itu." Mbak Nurti namanya, menunjuk sopan menggunakan jempol pada arah jas mempelai pria. Di ambang pintu. "Oh, iya. Terima kasih," tanggap Zul. Mbak Nurti senyum, lalu bilang, "Jasmine kalau butuh bantuan yang misal nggak bisa, panggil Mbak Nur aja, oke?" Jasmine mengerti. Dia manggut-manggut. Sekarang yang tersisa hanya dirinya dengan Zul. Saling lirik sepersekian wa