Anin tahu, kok, maksud Bang Seril bukan seperti yang dirinya katakan. Meski demikian, Anin memang masih denial dan belum bisa sepenuhnya percaya pada lelaki. Anin hanya ingin menunjukkan itu. Sisinya yang belum terbenahi dengan utuh. Dan Bang Seril tadi bilang, "Nggak gitu, Dek. Mas cuma pengin kita hidup berumah tangga selayaknya rumah tangga kebanyakan. Sampe beranak-cucu." "Tapi gimana kalo kita gak dikasih anak?" Kan, itu kuasa Tuhan. "Aset ibu aku—" "Asal kamu selamanya sama Mas." Begitulah Bang Seril memangkas. Sekarang orangnya sedang tidur. Anin malah belum bisa terlelap. Dia merenungkan banyak hal. Tentu saja semua renungannya soal Bang Seril. Dirasa-rasa, rasanya Anin memang belum pernah senyaman dan sedamai ini berhubungan dengan lelaki. Bahkan dengan Jayyan sekali pun An