120 | Aiyana & Danica

1308 Kata

"Are you okay?" Anin tidak menjawab dengan tutur kata, dia memilih beringsut langsung melesakkan diri ke dalam dekapan hangat suami. No. Anin tidak oke. Di dalam kuda besi yang masih terparkir di area lapas, perjalanan yang tanpa ditemani sopir ini membuat Anin lebih leluasa memeluk. Ralat, lebih tepatnya, Anin yang minta dipeluk dengan cara mengawali dekapan itu. Bang Seril menyalurkan ketenangan dari skinship ini. Anin pejamkan mata. Tiba-tiba merasa sangat lelah, tetapi berangsur-angsur plong juga. Ada bongkah emosi yang Anin muntahkan tadi, sekarang tinggal lemasnya. "Aku udah maafin papa." Digumamkannya untai kata yang menari-nari dalam benak. Dapat Anin rasakan kecupan di pucuk kepala, lalu usapan di punggungnya. "Kamu hebat. Mas bangga." Tapi bukannya ini tidak termasuk ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN