122 | Marriage of Revenge [END]

1718 Kata

"Inggit!" panggil Anin, dia melihat adik tirinya itu sedang berbelanja dan ... perutnya buncit. Ah, ya, Inggit sudah menikah. Namun, di usia sebelia ini menurut Anin agak memprihatinkan. Memang sudah melewati umur tujuh belas tahun, tetapi tetap saja ... harusnya Inggit yang disayang, yang dibangga-banggakan, yang satu-satunya diakui anak oleh papa itu bisa jadi mahasiswi di kampus impian. Tapi takdir membawa anak itu ke titik ini, juga membawa Anin ke titik yang jauh lebih baik. Anin tuntun si kembar menghampiri sosok Inggit. Bagaimanapun Inggit tidak pernah punya masalah dengannya, kan? "Eh, Kak Anin ...." Inggit terlihat kikuk, apalagi kala Anin menatap di area perut. Malu, mungkin? "Sendirian aja, Nggit?" "Mm ... sama suami." Makin terlihat kikuknya. Anin manggut-manggut sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN