Pulang dari tempat Prita, yang syukurnya masih bisa Seril tangani. Kini dia tiba di kamar hotel, ada Anin yang terlelap damai di kasur macam di dongeng putri tidur. Seril dekati, dia julurkan punggung tangannya ke depan lubang hidung Anin, merasakan embusan napas di situ. Masih hidup. Seril mikir apa, sih? Diraihnya ponsel Anin. Dari tadi chat Seril tidak dibaca, rupanya yang punya ponsel sedang terlelap. Seril khawatir, tetapi tak bisa lekas-lekas pergi kalau sudah bertemu Prita. Ada saja yang membuat Seril tertahan di sana, padahal sudah mau otewe balik. Seril melihat jejak chat Anin dengan Citra, dia baca-baca. Sebetulnya dicek barangkali ada chat dari Jayyan, Viska, atau siapalah yang jahat-jahat itu. Syukurnya tak ada. Seril alih ke ponselnya sendiri, dia sudah menghubungi piha