Seril tidak mau jadi pembunuh, andai benar Prita hamil anaknya. Namun, jika itu benar maka Seril juga tidak mau mengakui si anak, tetapi sisi lain dia pun tak mau jadi seperti Paklik Ibnu.
Bagaimana ini?
Tapi, kan, kasusnya Seril dijebak. Dia sama sekali tidak menginginkan adanya penyatuan alat vital dengan Prita. Oh, Seril benci sekali wanita itu. Mungkin, sebenci Paklik Ibnu kepada Bulik Mina.
Eh?
Jangan bilang ... Seril mengulang sejarah?
But, memangnya kejadian paklik dan bulik serupa dengannya?
Sekarang pikiran Seril lari ke sana, merakit keping puzzle tentang asal-usul Anin tak disukai papanya. Jantung Seril berdebar kencang, rasanya menyesakkan. Ini sangat tidak menyenangkan.
Bila iya Prita hamil darah dagingnya, lalu seandainya Seril membawa anak itu, memangnya Anin mau mene
