116 | Datangi Lapas

1021 Kata

"Cie ... jadi yang paling ganteng di rumah." Citra colek-colek pinggang pak kades sambil dia lirik bayi kecil di gendongan beliau. Benar. Anak-anak Seril sudah pulang. Di rumahnya mulai semerbak aroma bayi, apalagi di kamar nomor 9. Seril senyum. Sejak tadi dia betah sekali momong si kecil. Yang satunya sedang isi bensin di Anin, gantian. Rumah Seril pun masih ramai terus dari hari ke hari sejak bayinya dijemput. Ada saja orang yang datang menjenguk. Maklum, yang lahir itu anak kepala desa. Anak pertama pula. "Cantik, ya, Cit?" seloroh Seril. "Mirip Anin, ya?" Tatapan Seril terpetakan di wajah bayinya. Citra menilai. "Lebih mirip Abang malah kalo kata aku." "Masa, sih?" Seril mesem-mesem. "Memang iya?" Dia lalu mengusap pipi sang putri. "Ngomong-ngomong, jadinya mau dinamain siap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN