"Cie ... cie ... ekhem!" Apaan, sih? Zul lewat, Citra bunyi. Bunyinya semprul lagi. Ini Zul ke Suka Maju karena mau mengembalikan motor Seril yang sempat dipinjamnya itu, ya. Dan ... yeah, sedikit informasi bahwa ada motor lain yang ngintil Zul ke sini. Siapa lagi kalau bukan sepupu iparnya Bang Sultan? Tuh, sedang becermin di spion, membenahkan rambut. "Gandeng sini napa, Bang. Masa dibiarkan jalan masing-masing, sih, pasangan?" celoteh Citra dengan vokal rendah. "Berisik, Cit. Ini mana Seril? Ril!" "Ssst!" Anin yang muncul. "Anak-anakku lagi tidur. Eh ... siapa, tuh? Bening bener, Bang. Sampe kontras gitu warna kulitnya sama Bang Zul." "Mulai rasis, ya, kamu, Nin." Zul mencibir sang mantan. Memang, sih, kulit Zul itu lebih condong ke arah tan. Atau biasa orang-orang sebut sawo ma