Tujuh Belas

1013 Kata

Jam kerja sudah usai. Aryo lihat, Sri sudah menunggunya di dekat parkiran, kalau dulu dia tak mau diantar sampai ke parkiran, saat ini dia tidak peduli dengan pandangan penasaran orang-orang terhadapnya. Aryo memandangnya sekilas, walaupun dilanda perasaan sakit hati, dia tak sejahat itu pada Sri membiarkan wanita itu pulang sendiri. Sepanjang perjalanan, Sri hanya bisa menatap punggung lebar itu tanpa bisa menyentuhnya. Ada kerinduan yang tak bisa dijabarkan saat ini di hatinya. Dia mencintai Aryo, masih. Walaupun dia sempat menaruh simpati pada perhatian Novan. "Mas," "Hmm," jawab Aryo singkat. Tampak tidak tertarik. Sri tak melanjutkan, dia melingkarkan tangan di pinggang suaminya dan merebahkan kepalanya di sana, memejamkan matanya yang mengeluarkan cairan bening dan tak terbendun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN