Tiga Puluh Satu

1831 Kata

Batang padi meriap, saat angin meniup dari Utara. Padi menguning itu, menandakan bahwa sebentar lagi musim panen akan tiba. Sebuah pondok kecil yang berlantai bambu, berukuran dua kali dua meter, berdiri kokoh di pinggir sawah. Pondok itu sengaja dibuat untuk tempat beristirahat para petani yang menggarap sawah di sekitar pondok. Tampak dari dekat, sepasang suami isti tengah beristirahat selesai memakan bekal makan siang mereka. Laki-laki yang tengah mengusap keringatnya dengan lengan baju, sementara wanita dengan rambut berkepang dua tengah menyusun rantang bekal yang sudah kosong. "Mas," siapanya lembut. Laki-laki yang sebenarnya gagah itu mengalihkan perhatian dari pemandangan padi yang menguning ke wajah ayu di sampingnya. "Apa, Dek?" Dia mengusap pipi mulus istrinya penuh kasih.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN