"Bagaimana?" Mama Novan berjalan mondar-mandir. "Belum ditemukan, Ma." Dia Novan, baru saja sampai di rumah saat mendapati mamanya menjerit histeris beberapa jam yang lalu. Dia memutuskan untuk pulang setelah beberapa bulan menghilang untuk menenangkan diri. "Ya Allah, bagaimana ini? Nadhira tidak bisa terkena udara panas, alerginya akan kambuh. Dia tidak bisa berkeringat sedikit saja." "Tenanglah! Nadhira akan kita temukan." "Mantan istrimu itu terlalu bekas, wajah polosnya hanya kamuflase saja." "Mama, tenanglah!" Novan memeluk mamanya yang mulai menangis lagi. Sementara itu, Briyan memijit kepalanya yang sakit. Tidak mudah memang, menjadi anak orang kaya. Cabang baru di Jakarta, telah dipercayakan oleh Hans ke padanya. Mau tidak mau, dia harus bertanggung jawab memajukan perusah

