“Apakah kehidupan yang harus kamu jalani untukku benar-benar sulit, sampai-sampai, kamu terlihat begitu kecewa kepadaku?” seloroh Xinxin dengan nada suara yang terdengar dingin. Ketika Nanay mengangkat tatapannya, ia mendapati tatapan Xinxin yang tak kalah dingin dari suara gadis itu. “Aku tidak begitu yakin dengan jawabanku, apalagi level kita sepertinya memang berbeda.” Xinxin mengernyit dan menatap Nanay tak mengerti. Namun setelah itu, ia tersenyum sarkastis dan menunjukan sisi kejinya. “Iya.” Nanay mengangguk, menegaskan jika jawaban yang baru saja ia sampaikan memang kebenaran, meski sepertinya, Xinxin tidak mengerti dengan apa yang Nanay maksud. “Jika kehidupan yang seperti ini saja, kamu anggap kurang. Jika kasih sayang tulus orang tuaku saja, masih kamu sepelekan, bagaimana jik

