Bisa dipastikan, malam ini tidak ada yang bisa benar-benar tidur kecuali Ray. Semuanya berduka, dilema dengan pikiran masing-masing. Chen yang belum bisa setegar Bubu, sampai tak kuasa mengakhiri tangis berikut kesedihannya. Apalagi sejauh ini, Chen merupakan satu-satunya orang yang tidak bisa melihat Xinxin sendiri atau sekadar merasa ada yang kurang. Sebab yang selama ini Chen tahu, Xinxin kembarannya yang dengan kata lain juga menjadi bagian dari tanggung jawabnya. “Cobalah berpikir lebih dewasa lagi. Meski aku yakin, jika aku di posisimu juga akan kesulitan. Tapi … tapi apa yang kamu lakukan ke papah mamah sudah kelewatan. Kami sungguh tulus, apalagi papah mamah. Papah mamah selalu kasih yang terbaik buat kamu. Papah mamah selalu kasih lebih, tapi kamu selalu merasa kurang. Ini memang

