AZKA's PoV "Kapan lo akan ceraiin Tasha? Dia itu terlalu baik buat lo yang brengsekk. Lo enggak pantas bersanding dengan Tasha dan segala hal yang dia miliki.” ”Siapa yang menurut lo pantas? Elo? Emangnya Tasha bakalan mau balik sama lo lagi? Nggak akan!” balasku tanpa ampun. Masih pagi, Arsyad telah berada di kantorku, memberikan pertanyaan seperti itu? Kurang kerjaan sekali pagi-pagi sudah di sini. Aku sudah pusing, semakin mumet. Kalau dia bukan adikku, sudah kuhajar dia habis-habisan memberinya pelajaran. “Gue jauh lebih baik dari pada, dan nggak tua juga. Nggak jomplang. Tasha harusnya bersama gue.” Aku terkekeh sinis mendengarnya. "Setelah gue lihat-lihat, lo atau gue yang terobsesi sama Tasha?" "Lo itu pengacau. Harusnya waktu itu lo nggak usah balik ke sini." "Nggak bisa ja