"Terus, kenapa memangnya?" tanya Rafli dengan alis terangkat setelah mendengar perempuan di depannya yang berkata bahwa dirinya dulu pernah menyelamatkan perempuan itu, dari gangguan sekelompok anak-anak sekolah nakal yang ingin melecehkan perempuan itu. Rafli mencoba mengingat, dan mendapatkan memori itu. Dia memang pernah menghajar beberapa orang anak sekolah lain yang dilihatnya sedang mengganggu seorang perempuan. Walau tengil begitu dan suka gonta-ganti pacar, Rafli sejak sekolah tak pernah melecehkan seorang perempuan. Beda kalau bermesraan dengan kekasihnya sendiri, karena memiliki hubungan suka sama suka.
"Nggak kenapa-napa. Mau bilang terima kasih, soalnya dari dulu sulit rasanya buat sekedar bicara kayak gini sama kamu. Meski waktu itu saya sekolah di tempat yang sama dengan ka
