Zee & Rafli — Bab 6

1808 Kata

"Gue cantik kan, Cha?" tanya Zee yang sedang mematut diri di depan kaca. Sejak kuliah, Zee sudah mulai bisa merias wajahnya. Dia juga rajin ke salon ditemani oleh sang mama atau pun pergi bersama Acha. Beda ketika masih sekolah di mana Zee masih sering bermain basket. Meski tak aktif lagi di sekolah yang baru, Zee masih bermain basket di komplek perumahannya. “Banget! Bisa dapetin cowok yang lebih cakep juga dari pada si tengil itu." Acha masih saja usaha untuk menggoyahkan pendirian sahabatnya itu. Zee tertawa-tawa. Tak pernah marah sekali pun saat sang sahabat selalu berusaha menggoyahkan pilihannya. "Pembalap lain ada lebih cakep dari dia juga, gimana kalau tertarik sama elo, Zee?" lanjut Acha lagi. “Ah, kalau beda keyakinan, gampang itu. Bisa dibicarakan kalau udah cinta banget.”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN