Tak Pulang

2004 Kata

"Aku beli ikan bakar!" Kak Azka mengangkat plastik di tangannya. "Kata Hadi, ini enak. Belum makan, 'kan? Ayo... aku suapin." "Bentar." Aku membekap mulutku dan ke arah kamar mandi di dalam kamar, karena mencium aroma dari ikan tersebut. "Sayang? Mau muntah?” Kak Azka mengikutiku setelah meletakkan plastik bawaannya entah di mana. Dia selalu begitu setiap aku mual, hendak muntah. Selalu siap siaga, mengusap tengkukku dari belakang. Sama sekali tak merasa jijik. “Aroma ikan bakarnya, enggak enak?” Aku mengangguk, kemudian menggeleng. “Emang aroma apa aja untuk saat-saat ini, enggak ada yang bikin aku senang, Kak. Tapi aku tetap pengen makan ikannya.” “Ya udah, aku minta Bibi siapin dulu, ya? Aku mau mandi sebentar. Bau, lengket banget rasanya kalau lama di lapangan itu.” “Mana ada b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN