AZKA's PoV Cahaya mentari yang menembus kaca jendela dan gorden kamar kami tak mampu membangunkan Tasha dari tidur lelapnya. Suara mobil dan motor yang sesekali lewat di jalanan komplek juga tak mengganggu tidurnya. Sebenarnya tadi sudah bangun waktu subuh, namun aku suruh tidur lagi. Aku tahu dia pasti kelelahan dan masih mengantuk. Aku berdiri di samping tempat tidur menghalangi cahaya matahari yang menerpa ke arahnya, bergeser lagi ke arah lain hingga cahaya itu kembali menerpanya. Begitu terus hingga beberapa saat aku melakukannya. Tetap saja, hal tersebut tak mengganggu tidurnya. Aku terkekeh, kemudian akhirnya ikut merebahkan diri lagi di sampingnya. Aku menghalangi cahaya yang mengenai paras ayunya. Aku memiringkan tubuhku menghadap padanya. Tanganku terulur mengusap wajahnya yan