Chapter 20 - Bekas

568 Kata

"Udah sore ni. Dino laper. Antar Dino pulang," kata Dino pelan. Tasya melirik ke arah cowoknya. Sejak saat dia masuk ke mobil, itu adalah pertama kalinya Dino ngomong. Dan dia bilang sore, laper, pulang. Apakah ketiga hal itu lebih penting dari hubungan kita? jerit Tasya dalam hatinya. "Kamu tu ... " Tasya menarik napas panjang dan berusaha menenangkan diri. Saat seperti ini, salah satu harus ada yang mengalah. Cowoknya lagi bad mood. Kalau Tasya ikutan kepancing emosinya, dia yakin besok pagi tak akan ada lagi Aldino-Tasya. "Dino, kamu tu sayang Tasya nggak sih?" kata Tasya lirih. "Justru karena itu," jawab Dino cepat. Tasya langsung merasakan rasa yang campur aduk dalam dadanya saat mendengar kata-kata Dino barusan. Bahagia? Ya. Karena kini dia tahu Dino beneran sayang dia. Sedi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN