mendapati dirinya bangun di dalam kamar yang beberapa waktu lalu diberikan padanya, danis segera turun dari ranjang. bocah itu berlari tergesa, ia ingin segera bertemu mamanya. "hei.. kenapa bangun?" tanya denis pada putranya yang terlihat linglung, tampak sedang mencari sesuatu dan itu sangat mendesak. "papa? ayahku mana?" tanya danis dengan wajah polosnya. tidak tau saja si anak bahwa menanyakan abid dengan panggilan ayah, apalagi dengan unsur kepemilikan didalamnya sangat membuat sang papa ingin berkata kasar. "papa yang lebih dulu bertanya, danis, mau kemana kamu dan kenapa tidak lanjutkan saja tidurnya?" dengus denis. untung ia ingat kalau bocah didepannya ini adalah darah dagingnya. "mau cari mama!" "mama tidur, sebaiknya kamu juga kembali ke kamarmu" denis menggendong anaknya