Panas Dingin

1488 Kata

Hengky menghela nafas panjang, terasa beban di pundaknya sedikit berkurang setelah pertemuan tersebut. Ia berharap, dengan perubahan pendekatan dari dokter Vano, Danisa akan merasa lebih nyaman dan penerimaan terhadap perjodohan ini bisa berjalan lebih lancar. Hengky duduk di tepi ranjang di kamarnya, memikirkan kembali percakapannya dengan dokter Vano. Tiba-tiba, ia tersentak. Hengky berbicara sendiri, "Oh iya, aku lupa jika Danisa punya anak, Amanda. Untuk mendapatkan hati Danisa, dokter Vano harus melakukan pendekatan dengan Amanda juga. Ya ampun, kenapa aku lupa akan hal itu." Hengky segera mengambil ponselnya dan menghubungi dokter Vano. Setelah beberapa dering, Vano mengangkat telepon. Hengky membuka obrolan, "Halo, dokter Vano. Ada satu hal yang lupa aku sampaikan tadi. Untuk me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN