Tiba-tiba, di tengah amukannya, Kemala berhenti dan menatap Aksa dengan mata penuh kemarahan dan kebingungan. "Aksa, kamu harus menikah dengan Danisa!" teriaknya tiba-tiba. Aksa terkejut mendengar perkataan ibunya. "Apa maksud Ibu?" tanyanya dengan suara gemetar. Perkataan ibunya mengingatkan kalimat yang mendiang ayahnya katakan. Ia diminta menikahi Danisa agar keluarga Danisa tak menggugatnya. Kemala melanjutkan dengan suara keras dan penuh tuduhan, "Kamu sudah membuat ayah dan ibunya meninggal! Kalau tidak, kamu akan masuk penjara!" Aksa merasa panik dengan permintaan Kemala dan ingatan ibunya tentang kejadian dua belas tahun silam. Hatinya berdegup kencang, khawatir ada orang lain yang mendengar perkataan ibunya. Ia tidak bisa membiarkan situasi ini semakin tidak terkendali. "Ibu,

