Hengky menatap Bintang dengan serius, "Memangnya kamu sudah siap menikah? Danisa adalah cucu tunggal Ayah. Memangnya kamu yakin bisa membahagiakan dia?" Bintang mengangguk dengan penuh keyakinan. "Tentu saja, Ayah. Aku yakin. Aku akan membahagiakan Danisa juga Amanda," jawabnya dengan mantap. Hengky memperhatikan Bintang dengan cermat, mencoba melihat ketulusan dan keyakinan di matanya. Hengky menghela napas dan berkata, "Ayah tidak yakin, Bintang." Bintang merasa hatinya tenggelam, tetapi ia bertekad untuk menjelaskan perasaannya. "Ayah, baru sekarang aku merasa jatuh cinta sangat dalam pada perempuan. Danisa adalah orang yang membuatku merasakan hal itu. Aku benar-benar mencintainya dan ingin membahagiakannya.” Hengky menggelengkan kepalanya perlahan. "Jangan terburu-buru mengambil

