Setibanya di kamar Bintang, Danisa membantu Bintang berbaring di tempat tidurnya. Bintang terus meracau, matanya setengah terbuka. "Danisa... Danisa..." bisiknya berulang-ulang. Danisa kaget karena pamannya itu terus menyebut namanya. Namun, ia tetap berusaha membawa Bintang ke ranjang, meskipun tubuh tinggi Bintang membuatnya agak kesulitan memapahnya. "Apa ini sisi lain Paman ya? Mabuk?" gumam Danisa pelan sambil terus berusaha menidurkan Bintang yang mabuk berat kala itu. Hingga akhirnya, ia tiba di sisi ranjang dan menjatuhkan tubuh Bintang. Namun, sialnya, Bintang menarik tangan Danisa hingga tubuhnya terjatuh di atas tubuh Bintang. Sontak, jantung Danisa berpacu lebih cepat. Mata Bintang terpejam, namun ia memeluk Danisa dengan erat. Danisa langsung berusaha melepaskan diri dari pe

