Hari demi hari berlalu. Nadine begitu gugup karena hari pernikahannya sudah sangat dekat. Seminggu lagi! Ia masih bekerja dan teman-temannya di restoran begitu sering menggoda calon pengantin itu. Dan hari ini, setelah pekerjaannya selesai, ia sengaja mengundang beberapa karyawan yang tidak masuk shift sore untuk makan-makan. "Jadi, berapa hari nanti Bu Nadine cuti?" tanya Sarah. "Ehm, paling seminggu aja," jawab Nadine. "Ah, Bu Nadine mah fleksibel. Bekingannya langsung dari pak Niko!" "Ihiirr! Iya, nih! Keknya libur sebulan juga nggak apa-apa, kan pak suami owner-nya!" Nadine tertawa pelan. Ia sudah terbiasa dengan candaan bernada ledekan itu. Itu benar, jadi ia tak perlu marah atau kesal. "Tapi Bu Nadine rajin tahu. Mana mungkin libur sebulan," celetuk yang lain. "Tapi nggak mun