"Hus, kamu ini jangan ngawur!" Tiffany membungkam mulut Brian dari belakang. Anak itu mendongak ke kakaknya dan memberinya tatapan sinis. "Bukan suami, udah Kakak bilang dia cuma nganterin aku ke sini. Iya, kan?" Dewa tertawa pelan. Ia mengulurkan tangannya pada Brian lalu mereka bersalaman. "Halo, Brian. Nama aku Dewa. Seneng ketemu kamu." Dewa mengusap puncak kepala Brian dengan lembut. "Aku bawa oleh-oleh buat kamu dan bibi kamu." "Oleh-oleh? Asyik!" Brian tampak senang. Ia diajak Dewa ke mobil. Tiffany mendekati Imah, bibinya. "Maaf, Bi, aku baru ke sini. Gimana kabar Bibi?" "Sehat, puji Tuhan. Kamu juga, kan? Gimana di Jakarta? Mbak Betty udah baikan?" tanya Imah saat ia memeluk Tiffany. "Ya, Mama udah lebih kuat, Bi. Tapi masih harus dirawat di rumah sakit. Brian ngrepotin bang