Charlie mengedarkan matanya begitu ia masuk ke ballroom. Ia mencari-cari di mana Nadine dan Niko. Ia harus berhati-hati karena tak ingin kena omel kakeknya jika ia tiba-tiba muncul di situ. "Itu dia," gumam Charlie yang kini berdiri di lantai dua. Kedua tangannya menyeberangi langkan. Ia menatap bagaimana Nadine yang berbincang dengan Gita. Ia tentu juga mengenal Gita, sahabat dekat Nadine. "Aku harus tunggu waktu yang tepat." Charlie melirik-lirik ke arah lain. Ia membulatkan bibirnya saat melihat Sabrina, tantenya yang cantik dan sok kaya. Lalu ia mendapati Morgan yang sedang mengobrol dengan tamu lain. Entah bagaimana, ia merasa muak dengan keluarga Niko. Ibunya benar. Ia juga keluarga Niko, kenapa ia tidak pernah diajak ke pesta seperti ini? Kenapa ia tidak diperkenalkan secara umu