Niko tak bisa membawa pulang Nadine karena gadis itu kini begitu liar di pelukannya. Niko tahu ini bukan hal yang wajar. Nadine tidak sekadar mabuk, tetapi sesuatu telah mempengaruhi tubuhnya. Seseorang telah memberi Nadine obat perangsang! "Ini panas, Om ... aku mau ...." Nadine mencengkeram bahu Niko dengan bibir menempel di ceruk leher Niko yang begitu wangi. Oh, ia bisa gila, ia ingin menyentuh lepas tubuh hangat pria ini. Ia menyesap leher Niko dengan rakus dan mencoba mencium rahangnya. "Nadine, kendalikan diri kamu." Niko memalingkan wajahnya dari Nadine. Sebagai pria dewasa, sentuhan mendamba dan bibir lembut Nadine adalah siksaan baginya. Bohong jika tubuhnya tidak bereaksi saat ini. Akan tetapi, Niko tahu ini salah. Nadine sedang tidak sadar. Ia tidak ingin memanfaatkan kesemp