Berdua saja dengan Niko di kamar memang terasa canggung, tetapi berdua saja di dalam mobil ternyata jauh lebih membuat Nadine canggung. Ia tak tahu harus melakukan apa, jadi sejak tadi ia hanya menatap ke jalanan. Niko membasahi bibirnya. Sesekali ia menoleh pada Nadine dan berniat untuk mengajaknya bicara, tetapi apa yang harus ia katakan? Apakah Nadine tidak nyaman semobil dengannya? "Ehm ... makasih ponsel barunya," ujar Nadine saat ia merasakan getaran di saku celananya. Ia merasa bodoh, seharusnya sejak tadi ia berterima kasih pada Niko. Bibir Niko melengkungkan senyuman. "Kamu nggak perlu berterima kasih. Anggap aja itu untuk kita pakai buat komunikasi. Kamu kan emang butuh." Nadine mengangguk. "Tapi yang ini mahal banget, Om. Harusnya beli yang biasa aja." Niko kembali terseny