Beberapa menit yang lalu, Tiffany terbangun dengan kepala pusing. Pipinya terasa sakit sekali dan ketika ia sentuh, ia bisa merasakan denyutan nyeri di sana. Ingatannya memutar adegan ketika ia pulang dari rumah sakit semalam. Ia kehujanan lalu dihadang preman. Oh, sialan! Ia kena pukul. Tiffany berniat menelengkan tubuhnya, tetapi ada sesuatu yang keras di belakang punggungnya. Apakah ia bersandar pada tembok? "Di mana aku?" gumam Tiffany seraya menyipitkan matanya. Ia meraba-raba tempat tidur yang rasanya begitu lembut. Berbeda sekali dengan seprai di kamar kos-kosannya. Tiffany duduk dengan panik, tanpa kacamata, ia memang tidak bisa melihat jelas. Namun, kali ini ia bisa melihat sosok asing yang terbaring di ranjang yang ia duduki. "Aaahhh!" Gadis itu memekik seraya beringsut. T