Nadine mendesahkan napas panjang. "Papa tuh terlalu parno. Om Niko itu baik. Jadi nggak usah terlalu cemas." Prapti mengangguk. "Nadine benar, Pa. Ayahnya Pak Niko juga kelihatan suka sama Nadine. Papa liat sendiri, Nadine langsung dikasih kepercayaan mengelola restoran mewah mereka." Nadine mengangguk. Ia masih terngiang-ngiang dengan pengakuan Niko tadi di sana. Itu memang tidak romantis, tetapi Niko bilang ia sendiri asing dengan apa yang ia lakukan. Niko tak pernah berpacaran atau dekat dengan wanita. Setelah insiden pelecehan itu, bertahun-tahun lalu, Niko memiliki trauma. Dan hanya padanya Niko jatuh hati. Nadine memerah! Entah bagaimana ia merasa begitu tersanjung karena perasaan yang sedemikian murni itu. Apakah ia pantas disukai oleh pria seperti Niko? "Justru karena itu, Pa