“Fio, anak-anak mana?” Damian baru saja keluar dari kamarnya mencari keberadaan istri dan juga anak-anak. Ia bangun dengan keadaan hanya memakai boxer saja. Sedangkan tidak ada anak-anak di sana. biasanya dibangunkan oleh tingkah anaknya yang selalu mengganggu paginya. Ia menghampiri Fiona yang sedang berkutat di dapur dengan sarapannya. “Anak-anak dibawa sama Mama ke rumah kak Mela sayang,” “Kok kamu nggak izin?” Damian sebenarnya tidak suka dengan kakaknya Fiona itu. Dia tahu ucapan kakaknya Fiona terlalu pedas jika bicara tentang keluarganya. Sedangkan Fiona pernah menangis ketika pulang dari rumah orang tuanya. Ya dia tahu itu tidak boleh dilakukan oleh Fiona mengadu pada suami. Tapi Fiona marah ketika anak-anaknya dibilang anak haram oleh kakaknya sendiri. damian juga demikian, ia