Dua

671 Kata
Hari 'H' dimana putri Cinderella sedang menunggu sang pangeran datang membawa kuda putih. Tengah keramaian, para dayang-dayang siap menunjukkan atraksi Tari untuk Putri Cinderella dan Pangeran. "Kakak, cantik sekali." Puji Nella berdiri di belakang di mana Luna duduk di meja rias. "Kamu juga," puji kembali dari Luna. "Tapi, kakak cantik pakai baju pengantin. Lala juga ingin pakai seperti kak Luna." Merengut Nella rasanya iri banget. "Ada waktunya jika sudah siap untuk menikah." Di sentuh tangan Nella ada di bahunya. "Pantesan Bang Alex jatuh cinta sama kak Luna. Ternyata kakakku benar cantik seperti putri di dalam buku dongeng." Pujinya lagi. Pintu kamar terbuka siapa lagi yang datang, si pengantin pria masuk. Nella saja terpukau dengan ketampanan Alex. "Itu bang Alex sudah datang nggak sabaran melihat pengantinnya itu." sindir Nella menjauhi dari Luna. Alex mendekati Luna yang masih duduk di depan kaca rias. Alex senyum sangat kagum dan tidak dapat berkedip dengan matanya lihat di depan cermin. Seorang wanita yang begitu cantik, sebentar lagi akan menjadi istrinya. "Kamu cantik," kata Alex memuji, "Kamu juga, ganteng!" balas Luna. Sama - sama senyum bahagia. Nella turun dari anak tangga, gaunnya terlalu panjang sulit untuk jalan cepat-cepat. Tidak sengaja terinjak gaun sendiri olenglah tubuhnya kurang seimbang. Seseorang menangkapnya, ala Bollywood semacam film India - nahi-nahi. Pas gaun sendiri terinjak sama pemiliknya otomatis keseimbangan itu pun tidak stabil, antara menyelamatkan diri dari turunan tapi tidak terpikir untuk batu loncat langsung. Tiba seorang pangeran mana tempat ada di depan menangkap seekor ikan raksasa turun dari langit. Pangeran itu menangkap seperti menggendong beras 20 kg. Jantung Nella berdebar seperti naik - turun habis main kapal halilintar. 'Ya Tuhan .... gue belum siap untuk hilang ingatan. Lindungi gue ... Lindungi gue ....’ kumat - kamit si Nella seperti meminta permohonan. Sedangkan lelaki yang menangkap itu heran sama wajah gadis ini. Lucu juga, sepertinya ia pernah lihat gadis ini deh. Tapi, dimana lupa. "Kamu tidak apa-apa?" Suara menendang telinga Nella sontak terbuka lebar matanya sempurna, pelihatnya jelas terang wajah seorang pria mancung, lebar panjang kayak roti donat, alis tebal dan mata tajam seperti serigala. Nella langsung bangun dari pelukan ala nahi-nahi itu. Bikin malu tidak tertolong untuk Nella si cantik sang bangsawan Kurniawan. "Aduh...! Sorry, ya, Om .... Gaun gue sedikit bermasalah. Untung gak gegar otak." celoteh Nella. Pria itu sih malah pergi begitu saja tidak hiraukan Nella dari tadi mengoceh. "Loh, Om! Om Edy!" teriak Nella spontan buat orang ada di bawah menoleh arah suara teriakan. Pria itu pun berhenti, lalu ikut menoleh belakang. Nella kembali naik tangga mengangkat gaunnya yang super ribet itu. Sejajar tingginya meskipun dia naik satu tangga. "Om Edy, kan?" kembali ulang menyebutkan namanya. "Tahu dari mana namaku?" Dia balik bertanya. "Jelas taulah! Om, lupa. Cewek mana yang kejar pangeran sambil minta nomor telepon," jawab Nella bertolak pinggang. Edy mulai mencoba mengingat kembali, tidak lama kemudian ia pun mulai mengekspresikan tidak percaya kembali bertemu cewek barbar. "Sudah ingat, kan! Berarti gue bisa ketemu Om lagi. Tidak menyangka, ini jodoh Om!" Tidak merasa malu Nella mengapit lengan Edy. Edy jadi malu kenapa ketemu cewek barbar itu. Nella menjepit erat tidak ingin di lepas. "Lala!" tegur Luna, buat Nella sedikit melonggarkan lengan Edy. "Kak Luna! Lala sudah ketemu jodoh nih!" seru Nella Alex keluar dari kamar itu, dilihat Edy diikat sama adik Luna. Edy merasa geli sama cewek barbar ini. "Apa yang kamu lakukan! Tidak sopan banget sih! Maaf ya, Dy. Adikku memang sedikit miring." Luna menarik Nella jauhi dari Edy. "Loh, kok di pisah sih! Kan, Lala masih ingin berduaan kayak Kak Luna." rengek Nella "Kamu ini!" Luna makin malu sama sikap Nella. Alex mendekati Edy, kepo Alex ingin banget jodohi adik Luna sama dia. Tapi Edy sedang tidak ingin diganggu atau lagi enggak ada mood ya. Malah masuk ke kamar, ganti baju terlalu ribet dipakai. Ia lebih suka pakai baju gaun pendek selutut. Tetap cantik kok. Ia akan menaklukkan hati Om itu. Kalau bisa kawin juga gak masalah. Senyuman centil pun keluar. Namanya juga Nella Maulana Kurniawan, kalau bukan, tidak ada julukan cewek barbar namanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN