Semua orang terdiam. Vanya langsung mengangkat wajah, “yang Aric katakan benar, Pah.. Mah.. aku berani bersumpah, jika kami hanya benar-benar hm.. tidur.” lirihnya. Anna dan Valerie menatap ke dalam mata Vanya, menemukan sebuah kejujuran di sana begitu juga yang coba disampaikan Aric. “Walau memang kalian hanya tidur, tetap saja, tidak baik berduaan di kamar semalaman dengan pintu terkunci. Kalian sudah dewasa, kami tidak bisa toleransi kalian karena bukan lagi anak-anak seperti dulu!” Valerie ikut menjawab. Kai yang masih diam dengan mengamati, sesekali menghela napas dalam. “Dad—” “Anggap kami percaya pada kalian, tetapi hal seperti ini sungguh membuat kami hampir kena jantungan. Vanya, kamu wanita terhormat.. harusnya pun lebih bersikeras meminta Aric pulang—” “Putriku tid