Kalut-2

1039 Kata

“Aku tidak bilang akan kembali tinggal di sini.” “Firasatku mengatakan begitu, apalagi melihat gelagatmu.” “Sok tahu!” gerutu Aric. Fay justru mengulurkan tangan, mengacak rambut adiknya. “Kamu tampan, sayang menyebalkan.” Aric jadi ingat Vanya, kerap kesal akan sikapnya. Senyum Aric tertangkap oleh Fay. “Apa Vanya ada menghubungimu?” Fay tidak langsung menjawab, ia mematung mendengar pertanyaan Aric yang mengejutkan. “Fay-“ “Tidak biasanya kamu ingin tahu tentang Vanya.” “Kamu hanya perlu menjawab pertanyaanku!” “Dasar tidak sabar, gengsian lagi!” cibir Fay, lalu dia menghela napas panjang “setelah kembali ke Italia, kali ini Vanya sulit di hubungi. Coba tanya pada Mommy. Mungkin ke Mommy ada kabar atau paling tidak dengar dari Tante Valerie.” Aric terdiam. “Kamu merindukannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN