“Hamish, maaf.. Aric tidak sopan!” Aric berdecak. Vanya bicara lembut pada Hamish, bahkan mewakili meminta maaf. Berbeda sekali saat bicara dengannya. “Aku akan menjemputmu di Bandara. Kabari saja nanti jika sudah di bandara menuju Roma.” Aric menajamkan pendengarannya begitu dengar Vanya menjanjikan hal tersebut pada Hamish. Vanya sengaja melakukan itu begitu menemukan cara membuat Aric kesal. Vanya menaikkan satu kaki di kaki lainnya, membuat rok yang ia kenakan tersingkap. Aric bersandar dengan posisi wajah menghadap Vanya, tangannya terulur meraih ujung rambut Vanya kemudian memainkan dengan ujung jemarinya. Vanya menarik rambutnya terpisah dari jemari Aric tetapi pria itu kembali meraihnya. Vanya meneguk ludahnya, merasakan Aric sengaja juga mengenai tengkuknya. Mengusap lem