Aric menunggu dengan tenang sementara Vanya masih dalam ruangan sesi terapi pertamanya bersama Dokter Putra. Mereka hanya pergi bertiga-Dia, Vanya dan Valerie-sementara Dillan telah lama libur, hingga tidak bisa mengambil cuti lagi. Sebenarnya bila Aric tidak bisa, salah satu sepupu Vanya, Ruben, siap mengantarkannya. Suara pintu di buka setelah hampir satu jam terapi pertamanya, Aric langsung berdiri menghampiri setelah melihat kekasihnya tanpa kursi roda lagi. Memang Vanya menolak, ia merasa sudah cukup kuat berdiri di atas kakinya. "Aku sudah cukup kuat dan seimbang." Beritahu Vanya sambil tersenyum. Meski begitu Aric tetap memeganginya. Dokter Putra muncul bersama Dokter Kaflin dan Valerie. "Jadi Vanya calon menantu keluarga Lais?" Aric cukup mengenal Dokter Putra, di usianya yang