Waktu berjalan, Vanya dan Aric tidak pernah menyerah. Mereka yakin waktunya saja yang belum tepat untuk segera dapat kabar garis dua. Terlebih mereka bersyukur tidak ada tekanan demi tekanan dari keluarga. Menjelang pernikahannya yang sudah memasuki satu tahun. Tuhan pasti menginginkannya dan Vanya menikmati masa-masa berdua, terlebih mereka pacarannya singkat, begitu saling menyadari perasaan, tidak menunda untuk menikah. Mereka apa pernah bertengkar? Oh tentu saja. Ada sedikit perbedaan dalam pendapat, namun sebelum kian jadi masalah besar, keduanya bisa mengatasi dengan baik. Mereka tidak akan tidur, sebelum membicarakan masalah kecil itu sampai clear. “Vanya, nanti ikut ya.” “Ke mana, Mom?” “Rumah Uncle Kaflin, nanti malam ada acara.” “Ya,” angguk Vanya. Seminggu lalu, proyek reno