Beberapa hari kemudian, Arnold memandang lurus ke dapan, ia menatap dua orang yang ia kenal dekat sebelumnya. Inginnya menghampiri dan menyatakan wanita itu miliknya. Tapi apa daya, ia hanya bisa menatap dan menelan kenyataan pahit. Ia sadar bahwa dia bukanlah siapa-siapa. Ia cukup tahu diri posisinya seperti apa. Hubungan itu bukanlah persaingan di mana menang atau kalah, dan siapa yang berhak mendapatkannya. Lagipula hubungan yang ia jalani tidak terlalu penting untuk dipikirkan. Ia berada di sinj sebenarnya tidak mengintai keberadaan mereka, ini hanyanya sebuah bentuk ketidak sengajaan. Ia yakin mereka bukanlah sepasang kekasih yang sedang b******u. Mereka hanya duduk bersama, sambil ngobrol. Ia bisa membedakan mana yang sedang jatuh cinta dan sedang berkencan. Ia tahu bahwa mereka b
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari