ABRISAM POV "Saya ...." Regan menggantungkan ucapannya. Aku sudah bilang kan, untuk laki-laki sekelas Regan, bukanlah masalah untukku. Lawan seperti dia ini, gampang. Sentil aja masalah pekerjaannya pasti akan K.O. "Lo pilih." Aku terus menekannya. "Pak, Davina ataupun pekerjaan saya tidak ada sangkut pautnya dengan Bapak," jawabnya. Aku semakin menatapnya tajam saat dia dengan beraninya menjawab. Sepertinya Regan nggak tahu, sebenarnya yang kupermasalahkan adalah karena dia yang mengganggu dan mengusik Davina. Dan Regan kayaknya lupa dia kerja di mana. Dengan seenaknya bilang pekerjaannya nggak ada sangkut pautnya sama aku. "Lo lupa? Kantor ini punya siapa? Lo lupa Davina sekertaris saya?" kataku membuatnya bungkam. "Kalau lo gak milih sekarang, gue akan pecat lo secara tida